Cari

Dampak Sistem Pencahayaan bagi Kesehatan Mata

Written By Unknown on Minggu, 02 Oktober 2011 | 19.47

Negara kita yang terletak di daerah khatulistiwa, di mana sinar matahari pada
siang hari selama kurang lebih 12 jam dapat memberikan kebutuhan terhadap
makhluk hidup. Sehubungan dengan itu, aktivitas kita dalam bekerja bersumber
dari cahaya matahari dan pencahayaan buatan, yaitu listrik.
Cahaya buatan adalah cahaya yang berasal dari hasil karya manusia berupa
lampu yang dapat menyinari ruangan sebagai pengganti jika sinar matahari tidak
ada. Cahaya buatan yang tidak baik tentunya akan mengganggu aktivitas
keseharian kita, misalnya ditempat kita bekerja. Bahkan, dengan cahaya buatan
yang baik dan disaring dari “kesilauan” akan bisa mempertinggi aktivitas kita
dalam bekerja jika dibandingkan jika beraktivitas pada cahaya siang alamiah.
Perkembangan cahaya buatan dimulai dari cahaya obor dari kayu cemara, lampu
minyak tanah, lilin, lampu gas sampai pada lampu listrik. Setelah listrik
diketemukan, mungkin lampu-lampu jenis lain ada yang sudah tidak
dipergunakan lagi.
Efek pencahayaan ini bisa terjadi melalui tiga cara, yaitu; direct (langsung),
dimana cahaya yang diterima langsung dari sumbernya, misalnya lampu meja
untuk membaca; indirect (tak langsung), dimana bila cahaya yang diterima
merupakan hasil pantulan dinding dan loteng, seperti halnya di ruang tamu; semi
direct (genural diffusing), apabila cahaya itu datang dan dipancarkan kesegala
jurusan, seperti halnya di kantor-kantor.
Dalam menggunakan cahaya buatan, haruslah memenuhi beberapa syarat agar
tidak menimbulkan gangguan pada kesehatan mata, yaitu;
Pertama, pencahayaan buatan tidak boleh menimbulkan pertambahan udara (di
tempat kerja, misalnya) yang berlebihan. Jika hal ini terjadi, diusahakan supaya
suhu tersebut turun, misalnya dengan mengusahakan pengaturan ventilasi, AC,
dan fan;
Kedua, sumber haruslah bisa memberikan pencahayaan dengan intensitas yang
tetap, menyebar, merata, tidak berkedip-kedip, tidak menyilaukan, dan tidak
menimbulkan bayangan yang mengganggu.
Ketiga, pencahayaan haruslah cukup intensitasnya, sesuai dengan beban
aktivitas (bekerja) yang dilakukan oleh seseorang yang sedang melakukan suatu
pekerjaan.
Pengaruhnya bagi Mata
Sistem pencahayaan yang baik akan memungkinkan kita bisa beraktivitas atau
pun bekerja dalam keseharian kita secara jelas, tepat tanpa upaya-upaya yang
tidak perlu, pencahayaan mempunyai pengaruh terhadap kesehatan mata
sendiri. Bahkan, lebih jauh lagi terhadap keselamatan kerja, dan produktivitas
kerja.
Cahaya mempunyai sifat dapat membunuh kuman atau bakteri. Bahkan, cahaya
matahari sering dimanfaatkan untuk mengobati penyakit rachitis. Tetapi
sebaliknya terlalu banyak kena sinar matahari dapat pula mengakibatkan
penyakit kanker pada kulit. Adapun, cahaya bisa membunuh kuman atau bakteri,
misalnya kaca hijau; 45 menit, kaca merah 20–30 menit, kaca biru 10-20 menit,
kaca putih (langsung) 5-10 menit.
Cahaya didalam ruangan mungkin bisa saja dikurangi intensitasnya, tetapi hal ini
bisa mengurangi kelembaban dan suhu ruangan, serta dapat mengakibatkan
berkembangbiaknya serangga dan tikus dalam ruangan. Selain itu, pencahayaan
yang tidak baik akan menimbulkan terjadinya stres pada penglihatan. Stres pada
penglihatan ini bisa menimbulkan dua tipe kelelahan, yaitu kelelahan mata dan
kelelahan syaraf (visual and nenlous fatique). Kelelahan mata yang disebabkan
oleh stres yang intensif pada fungsi tunggal (single function) dari mata.
Stres yang persisten pada otot akomodasi (ciliary muscle) dapat terjadi pada saat
seseorang mengadakan inspeksi pada obyek-obyek yang berukuran kecil dan
pada jarak yang dekat dalam waktu yang lama dan stres pada retina dapat terjadi
bila terdapat “kontras” yang berlebihan dalam lapangan penglihatan (visual field)
dan waktu pengamatannya cukup lama.
Kelelahan pada mata ini ditandai oleh adanya iritasi pada mata atau konjungtivitis
(konjungtiva berwarna merah dapat mengeluarkan air mata), penglihatan ganda,
sakit kepala, daya akomodasi dan konvergensi menurun, ketajaman penglihatan
(visual acuity), kepekaan kontras (contras sensitivity) dan kecepatan persepsi
(speed of perception).
Dengan demikian, pergunakanlah pencahayaan atau penerangan sesuai dengan
kapasitas dan kebutuhan mata kita. Sebab, jika cahaya berlebihan hal ini bisa
menimbulkan kerusakan dan kelelahan pada mata kita. Bahkan, jika terlalu
berlebihan cahaya pun bisa mengakibatkan kebutaan.
Penulis adalah sanitarian, pemerhati kesehatan lingkungan, tergabung dalam
Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI), Bandung
Cara Menjaga Kesehatan Mata Kita
Written by Ratna Dwi Kusmaharini, SE Keindahan dunia dapat Anda nikmati
lewat mata. Lantas, bagaimana menjaga kesehatannya agar dunia dapat terus
ditatap? Salah satunya dengan melakukan pemijatan di kulit kepala dan hidung.
Pijat adalah salah satu teknik kuno yang dapat Anda lakukan sendiri. Terapi ini
merupakan cara penyembuhan yang aman, efektif, dan tanpa efek samping, bila
dilakukan sesuai prosedur. Teknik pijat, kata akupunturis Oei Gin Djing, dapat
digunakan untuk mengobati berbagai gangguan mata.
"Organ tubuh manusia yang dapat dipijat untuk mengobati gangguan mata
antara lain kulit kepala, sekeliling mata, hidung, telinga, tangan, dan kaki," ujar
praktisi pijat yang berpraktik di kawasan Sunter Hijau, Jakarta Utara ini.
Secara khusus Oei menjabarkan pijat kulit kepala dan pijat hidung. Berdasarkan
akupuntur kulit kepala (scalp akupunktur), daerah penglihatan yang berkaitan
dengan mata atau area visual (optic area) berada di atasserebelum (otak kecil)
yang terletak di bagian belakang kepala. Daerah ini, menurut Oei, sebaiknya juga
dipijat saat melakukan terapi pijat untuk gangguan mata.
Letak area visual tepatnya berada di daerah sanggul atau konde. Cara
menemukan lokasinya adalah dengan mengambil garis lurus dari belakang
kepala sejauh 4 cm ke atas, sejajar garis tengah. Posisi area visual berada 1 cm
di kiri dan kanan garis tengah tersebut.
Kelainan pada daerah penglihatan ini mengindikasikan adanya penyakit pada
saraf mata.
Lakukan sendiri Pijat Kepala!
a. Letakkan kedua ibu jari di pelipis dan kedelapan jari lainnya di tengah dahi.
Pijat daerah tengah dahi sampai ke belakang leher di titik fung che (lokasinya di
belakang leher, dalam sebuah lekukan di batas rambut), dengan kedelapan jari.
b. Letakkan kedua ibu jari di belakang leher atau di lekukan di belakang telinga.
Kemudian pijat daerah visual area dengan kedelapan jari lainnya. Pemijatan
dilakukan 12 menit. Boleh dilakukan setiap kali kepala dan mata Anda terasa
tidak enak.
Manfaat dan Sifat Titik Fung Che:
1. Mempertajam penglihatan, menguatkan mata saat lelah dan kabur.
2. Melancarkan saraf.
3. Mengusir angin dan menetralkan panas.
4. Mengurangi mata nyeri dan merah, rabun senja.
5. Meredakan influenza dan hidung tersumbat.
6. Mengusir kaku dan nyeri di pundak dan, sakit kepala.
7. Menurunkan tekanan darah tinggi.
Pijat Hidung
Menurut Oei, berdasarkan dokumen kuno dan uji coba di berbagai klinik
akupuntur, pijat hidung sangat bermanfaat untuk meredakan gangguan pada
mata. Berikut daerah di hidung yang perlu dipijat: (lihat gambar diatas)
1. Titik kepala dan muka
Terletak di atas garis tengah hidung, pada jarak sepertiga lebar dahi dari batas
rambut depan. Lebar dahi diukur dari titik tengah garis yang menghubungkan
puncak kedua alis dengan titik tengah batas rambut depan. Khasiat pijat di titik ini
untuk mengatasi keluhan di daerah muka dan kepala.
2. Titik tenggorokan
Terletak di pertehgahan antara titik nomor 1 dan nomor 3. Khasiatnya dapat
mengatasi keluhan di daerah tenggorokan, leher, dan pita suara.
3. Titik paru-paru unsur logam
Terletak di pertengahan antara kedua ujung alis. Paru-paru berhubungan dengan
lingkungan luar melalui hidung dan berhubungan dengan usus besar. Paru-paru
mendapatkan oksigen dengan perantaraan hidung yang menghirup udara.
4. Titik jantung unsur api
Terletak di pertengahan antara kedua sudut mata dalam. Organ jantung
berhubungan dangait lidah dan usus kecil.
5. Titik hati unsur kayu
Terletak d puncak tulang hidung atau di pertengahan garis yang menghubungkan
kedua puncak tulang pipi. Organ hati berhubungan dengan lingkungan luar
melalui mata dan berhubungan dengan kandungan empedu. Kondisi hati yang
buruk tercermin di mata. Contohnya, mata penderita hepatitis terlihat kuning.
6. Titik limpa unsur tanah
Terletak di batas bawah tulang hidung. Limpa berhubungan dengan lingkungan
luar melalui bibir dan berhubungan dengan lambung. Limpa berfungsi mengatur
sel darah merah. Bila kekurangan darah, bibir penderitanya akan terlihat pucat.
7. Titik ginjal unsur air
Berada di atas puncak hidung. Ginjal berhubungan dengan lingkungan luar
melalui telinga. Baik buruknya telinga menggambarkan kondisi ginjal. Ginjal juga
berhubungan dangan kandung kemih.
8. Titik kelamin luar
Terletak tepat pada batas bawah hidung. Khasiatnya mengatasi gatal-gatal pada
alat kelamin.
9. Titik ying siang dan titik nei ying siang
Terletak di samping cuping hidung sebelah bawah sekitar 1 cm ke arah luar dan
di sisi cuping hidung bagian atas. Khasiat terapi di titik ini untuk mengobati
gangguan pada bola mata, hidung tersumbat, mimisan, dan hidung meler atau
rhinitis.
Sumber : Senior

1 komentar:

Fiir mengatakan...

Dirapikan dikit dong . . .
yang baca jadi gak nyaman klo cara penulisannya gak ada poin atau jeda

Posting Komentar